Jumat, 24 Februari 2017

SAP TENTANG KOLOSTRUM

SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

POKOK BAHASAN              : Penyuluhan Kesehatan tentang kolostrum
SUB POKOK BAHASAN      : Kolostrum
HARI/TANGGAL                  :
WAKTU                                :
TEMPAT                               : PUSKESMAS Gunung Batin Kec Terusan Nunyai
SASARAN                             : Ibu Hamil Dan Menyusui

I. Latar Belakang
            Kolostrum atau jolong berasal dari bahasa latin “colostrum” adalah jenis susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum manusia warnanya kekuningan dan kental. Kolostrum penting bagi bayi mamalia (termasuk manusia) karena mengandung banyak gizi dan zat-zat pertahanan tubuh. Kolostrum (IgG) mengandung banyak karbohidrat, protein, antibodi dan sedikit lemak (yang sulit dicerna bayi). Bayi memiliki sistem pencernaan kecil, dan kolostrum memberinya gizi dalam konsentrasi tinggi. Kolostrum juga mengandung zat yang mempermudah bayi buang air besar pertamakali yang disebut meconium. Hal ini membersihkannya dari bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati yang diproduksi ketika kelahiran (Proverawati, 2010).
            WHO (World Health Organization) merekomendasikan pada ibu di seluruh dunia untuk menyusui secara eksklusif pada bayinya dalam 6 bulan pertama setelah lahir untuk mencapai pertumbuhan yang optimal, perkembangan dan kesehatan (WHO, 2011). Hasil penelitian menunjukkan penurunan penggunaan kolostrum (ASI stadium 1) di Indonesia. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia pada tahun 1997 bayi yang mendapatkan kolostrum hanya 8% sedangkan pada tahun 2002 terjadi penurunan menjadi 3,7% (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002).
            Sedangkan pemberian ASI pada satu jam pertama di tahun 2007 sebesar 44% (SDKI, 2007). Hal ini sungguh sangat jauh dari harapan yang ingin dicapai dan menjadi pertanyaan serius terhadap program pemerintah yang telah membuat program penyuksesan pemberian ASI. Di Sumatera Utara sendiri, penggunaan ASI eksklusif masih kurang. Dari penelitian yang dilakukan Dinas Kesehatan, diperoleh hasil 69,2% yang tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan penelitian di kabupaten Samosir tahun.

II. Tujuan
1. Tujuan Umum
            Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu hamil dan menyusui  diwilayah Gunung Batin Kec Terusan Nunyai dapat  mengetahui lebih dalam lagi tentang Kolostrum.
2. Tujuan Instruksional Khusus
      Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang kolostrum maka  diharapkan ibu hamil dan menyusui  dapat:
1.      Menjelaskan pengetian  kolostrum
2.      Menjelaskan kandungan  kolostrum
3.      Menjelaskan manfaat  kolostrum
4.      Menjelaskan fungsi kolostrum
5.      Menjelaskan kapan waktu terbaik kolostrum diberikan
III. Materi
1.      pengetian  kolostrum
2.      kandungan  kolostrum
3.      manfaat  kolostrum
4.      fungsi kolostrum
5.      kapan waktu terbaik kolostrum diberikan

IV. Strategi Pelaksanaan
1.      Persiapan
a.       Survey karakter dan lokasi sasaran
b.      Koordinasi dengan pihak sekolah
c.       Menyiapkan alat dan bahan
2.      pelaksanaan
No.
Tahap
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Media dan Alat Penyuluhan
Meotde Penyuluhan
1.
Pendahuluan (5 menit)
a.       Memberikan salam dan perkenalan
b.      Menjelaskan kontrak waktu yang dibutuhkan
c.       Apersepsi kepada ibu
a.       Menjawab salam

b.     Memperhatikan


c.       Memberikan tanggapan dan pendapat
Ceramah


Ceramah



Ceramah
2.
Penyajian (20 menit)
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur
Memperhatikan, memberi tanggapan dan pendapat
Leaflet dan phantom bayi
Ceramah dan Diskusi
Materi I :
a.       Pengertian Asi Eksklusif tanpa melihat leaflet
b.      Manfaat Asi Eksklusif
c.       Cara memperbanyak Asi
d.      Cara memberikan Asi pada ibu yang Bekerja
e.       Tanda bayi cukup Asi dan tanda bayi kurang Asi
3.
Penutup (10 menit)
a.       Memberikan pertanyaan kepada ibu tentang materi yang telah disampaikan
b.      Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
c.       Menutup materi dengan ucapan salam dan terimakasih
Memberikan tanggapan dan pertanyaan








Memperhatikan dan memberikan respon

Menjawab salam
Diskusi dan
Ceramah


V. Metode
1.      Ceramah
3.      Tanya jawab
4.      Evaluasi

VI. Media Dan Alat Penyuluhan
Alat dan bahan peraga:
1.      Laporan Pendahuluan
2.      Satuan Acara Penyuluhan
3.      Leaflet
4.      Lembar balik

VII. Evaluasi
1.      Struktur
a.       Ruang kondusif untuk kegiatan.
b.      Peralatan memadai dan berfungsi.
c.       Media dan materi tersedia dan memadai
d.      SDM memadai.
2.      Proses
a. ketepatan waktu pelaksanaan.
b. peran serta aktif audiens.
c. kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluh.
d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan.
3.      Hasil terkait dengan tujuan yang ingin dicapai :
a.       Tes lisan
1). Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada audiens tentang materi penyuluhan yang akan dijelaskan.
2). Bila audiens dapat menjawab 60% dari pertanyaan yang diajukan, maka dikategorikan pengetahuan baik.
b.      Tes tertulis
            Penyuluh menyebarkan questioner sebanyak 3 pertanyaan , jawaban benar ≥ 2 atau dengan nilai/score 60% penyuluhan dinyatakan berhasil.
VIII. Sumber Pustaka
Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI. Yogyakarta: Andi Yogy akarta.

Roesli, Utami. 2010. Menyusui (http://www.webcache.googleusercontent.com, diakses oleh: Evierny Cikita Simatupang, 10 Mei 2010, 06.11 WIB).

Setiadji, Andi. 2010. Sumber Informasi, (http://mediavet.blogspot.com, diakses oleh : Evierny Cikita Simatupang, 23 Mei 2 010, 16:22 WIB).

Anna, sudariana. 2014. Sumber informasi, (https://annasudariana1993.wordpress.com/2014/05/25/sap/, diakses oleh : Andi Saputra, 22 February 2017, 21:22 WIB).
LAMPIRAN : MATERI KOLOSTRUM
1.      Pengertian Kolostrum
            Colostrum adalah jenis susu yang diproduksi pada tahap akhir kehamilan dan pada hari-hari awal setelah melahirkan. Kolostrum merupakan cairan pelindung yang kaya akan zat infeksi dan berprotein tinggi yang keluar dari hari pertama sampai hari keempat atau ketujuh setelah melahirkan. Warnanya kuning keemasan yang disebabkan oleh tingginya komposis lemak dan sel – sel hidup dan kental. Meski jumlahnya tidak banyak, kolostrum memiliki konsentrasi gizi dan imunitas yang tinggi.
            Pembentukan Kolostrum pada tubuh ibu mulai memproduksi kolostrum pada saat usia kehamilan tiga sampai empat bulan. Tapi umumna para ibu tidak memproduksi nya kecuali ASI ini bocor sedikit menjelang akhir kehamilan. Pada tiga sampai empat bulan kehamilan, prolaktin dari adenohipofise ( hipofise anterior) mulai  merangsang kelenjar air susu ibu untuk menghasilkan kolostrum. Pada masa ini pengeluaran kolostrum masih dihambat oleh estrogen dan progesterone, tetapi jumlah prolaktin meningkat hanya aktivitas dalam prmbentukan kolostrum yang ditekan. Sedangkan pada trimester kedua kahamilan, laktogen plesenta mulai merangsang pembuatan klostrum. Keaktifan dari rangsangan hormon- hormone terhadap pengeluaran air susu telah didemonstrasikan kebenarannya bahwa seorang ibu yang melahirkan bayi berumur empat bulan diman bayinya  meninggal tetap keluar kolosterum. ( Notoatmodjo, 2007 )
            Pada seorang ibu yang menyusui dikenal 2 refleks yang masing – masing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu reflex prolaktin. Seperti yang telah dijelaskan bahwa menjelang akhir kehamilan terutama hormone prolaktin memegng peranan untuk membuat kolostrum, namaun jumlah kolostrum terbatas karena aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesterone yang kadarnya memeang tinggi. Setelah melahirkan berhubung terlapasnya plasenta dan kurang berfungsinya korpus luteum, maka estrogen dan progesterone dangant berkurang. Ditambah lagi dengan hisapan bayi yang merangsang ujung syaraf sensorik yang berfungsi sebagai reseptor mekanik ( idrus, 2011).
            Rangsangan ini berlanjut ke hypothalamus yang akan menekan pengeluaran factor – factor yng mengahmabt prolaktin dan sebaliknya, merangsang adenohypofise ( hipofise anterior) sehingga keluar prolaktin. Hormone ini merangsang sel – sel alveoli yang berfungsi membuat air susu. Pada ibu menyusui kadar prolaktin akan normal tiga buat setelah melahirkan. ( Purwanti, 2008).
            Reflex ini secara hormonal untuk memproduksi ASI.  Waktu bayi menghisap payudara ibu, terjadi rangsangan neorohormonal pada putting susu dan aerola ibu. Rangsangan ini diteruskan ke hypophyse melalui nervus vagus, mask ke peredaran darah dan sampai pada kelenjar – kelenjar pembuat ASI. Kelenjar ini akan terangsang untuk menghasilkan ASI ( Roesli, 2008)
            Let down reflex ( reflex milk ejection). Reflex ini membuat memancarkan ASI keluar.  Bayi didekstkan pada payudara ibu, maka bayi akan memutar kepalanya kearah payudara ibu. Reflex memutarnya kepala bayi ke payudara ibu disebut rooting reflex (reflex menoleh). Bayi secara otomatis meghisap putting susu ibu dengan bantuan lidahnya. Let down reflex mudah sekali tertanggu, misalnya pada ibu yang mengalami goncangan emosi, tekanan jiwa dan gangguan pikiran. Gangguan terhadap let down reflex mengakibatkan ASI  tidak keluar. ( Roesli, 2008).
2.      Kandungan Kolostrum
Kolostrum penuh dengan zat antibody ( zat pertahana tubuh untuk melawan zat asing yang masuk ) dan immunoglabilin ( zat kekebalan tubuh untuk melawan infeksi penyakit). Kolostrum mengandung zat kekebalan 10 -17 kali lebih banyak dari susu matang ( mature). Zat kekebalan yang terdapat pada ASI akan melindungi bayi dari penyakit diare. Kandungan dari kolostrum antara lain:
a.       Protein: 8,5 %
b.      Lemak: 2,5%
c.       Karbohidrat: 3,5%
d.      Garam dan mineral : 0,4%
e.       Air: 85,1%
f.       Vitamin A,B,C,D,E dan vitamin K dalam jumlah yang sangat sedikit.
g.      Leukosit ( sel darah putih)
            Kekebalan bayi akan bertambah dengan adanya kandungan zat – zat dan vitamin yang terdapat pada air susu ibu tersebut, serta volume kolostrun yang meningkat dan ditambah dengan adanya isapan bayi baru lahir secara terus menerus. Hal ini yang mengharuskan bayi segera setelah lahir ditempelkan ke payudara ibu, agar bayi dapat sesering mungkin menyusui.
            Kandungan kolostrum inilah yang tidak diketahui oleh ibu sehingga banyak ibu dimasa setelah persalinan tidak memberikan kolostrum pada bayinya karena pengetahuan tentang kolostrunm itu tidak ada.
3.      Manfaat Kolostrum
a.       Kolostrum berkhasiat khusus untuk bayi dan komposisinya mirip dengan nutrisi yang diterima bayi selama di dalam rahim.
b.      Kolostrum bermanfaat untuk mengenyangkan bayi pada hari-hari pertama hidupnya
c.       Seperti imunisasi, kolostrum memberi antibodi kepada bayi (perlindungan terhadap penyakit yang sudah pernah dialami sang ibu sebelumnya).
d.      Kolostrum juga mengandung sedikit efek pencahar untuk menyiapkan dan membersihkan sistem pencernaan bayi dari mekonium.
e.       Kolostrum juga mengurangi konsentrasi bilirubin (yang menyebabkan bayi kuning) sehingga bayi lebih terhindar dari jaundice.
f.       Kolostrum juga membantu pembentukan bakteri yang bagus untuk pencernaan
  
4.      Kapan Kolostrum Diberikan 
            Berdasarkan penjelasan di atas yang mendeskripsikan manfaat penting susu kolostrum dengan semua kandungan zat yang berfungsi vital untuk kehidupan awal dari bayi, maka penting juga mengetahui kapan susu kolostrum diberikan pada bayi.Sel telur (ovum) setelah dibuahi oleh sperma menjadi zygot kemudian menjadi janin di dalam rahim ibu, sudah memperoleh nutrisi makanan dan oksigen melalui plasenta. Setelah lahir bayi tidak lagi memperoleh makanan dari plasenta. Maka kolostrum (ASI) menjadi sumber makanan utama bagi bayi pada awal kehidupan bayi. Oleh karenanya, kolostrum sebaiknya sesegera mungkin setelah bayi lahir dan maksimal pemberian kolostrum 4 jam setelah bayi lahir.Mengapa pemberian kolostrum sebaiknya kurang dari 4 jam pada awal kelahiran? Keterlambatan pemberian kolostrum akan memperbesar resiko kematian untuk bayi. Hal ini disebabkan karena kemampuan absorbsi usus bayi terhadap immunoglobulin semakin menurun seiring dengan lamanya rentang waktu dari kelahiran. Jadi, semakin lama usus bayi semakin sulit untuk menyerap  Immunoglobulin.Pada 9 jam post partus(setelah melahirkan) sekitar 50% Immunoglobulin dapat diserap dan pada 12 jam setelah kelahiran usus hanya mampu menyerap sekitar 30%  Immunoglobulin