Sabtu, 28 Januari 2017

ETIKA KEPERAWATAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika berasal dari kata ethos sebuah kata dari yunani yang diartikan identik dengan moral dan moralitas. Etika melibatkan analisis kritis mengenai tindakan manusia untuk menentukan suatu nilai  benar atau salah dari segi kebenaran dan keadilan. Jadi ukuran yang di pergunakan adalah norma, agama, nilai positif dan universalitas. Etika adalah sebuah cabang filsafat yang bericara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. Sebagai cabang filsafat, etika sangat menekankan  pendekatan yang kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menenttukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
1. Jadi dapat di simpulkan bahwa tujuan digunakanya etika dalam pergaulan antar elemen
 – elemen di masyarakat pada hakikatnya supaya tercipta suata hubungan yang harmonis serasi dan saling menguntungkan.
2. Menurut Magnis Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran. Yang memeberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas. Sedangkan etika justru hanya melakukan refleksi kritis atas norma atau ajaran moral tersebut. Atau kita juga bisa mengatakan  bahwa moralitas adalah petunjuk konkret yang siapa pakai tentang bagaimana kita harus hidup. Sedangkan etika adalah perwujudan secara kritis dan rasional ajaran moral yang siap dipakai itu.
1.1 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka penulis memfokuskan pembahasan makalah ini pada garis  besar sebagai berikut:
1.bagaimana  pengertian etika secara umum ?
2.bagaimana pengertian etika secara khusus ?
1.2 Tujuan Pembahasan
Dari latar belakang di atas maka tujuan pembahasan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengerti tentang pengertian etika secara umum dan khusus dan menanamkannya pada kehidupan sehari-hari dan agar pembaca mengerti apa pengertian etika sebenarnya.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat.
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain
Etika secara umum dapat dibagi menjadi:
2.2 Etika umum
Berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
2.3 Etika Khusus
merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis. Cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian:
1) Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
2) Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
2.4 Fungsi Etika
1. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan.
2. Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
3. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme

2.5 Perbedaan Etika dan Etiket
Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun. Dalam bahasa Inggeris dikenal sebagai ethics dan etiquette.
Antara etika dengan etiket terdapat persamaan yaitu:
    Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket.
    Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilkukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.
Adapun perbedaan antara etika denngan etiket ialah:
    Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu. Misalnya dalam makan, etiketnya ialah orang tua didahulukan mengambil nasi, kalau sudah selesai tidak boleh mencuci tangan terlebih dahulu.Di Indonesia menyerahkan sesuatu harus dengan tangan kanan. Bila dilanggar dianggap melanggar etiket. Etika tidakterbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
    Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Bila tidak ada orang lain atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misalnya etiket tentang cara makan. Makan sambil menaruh kaki di atas meja dianggap melanggar etiket dila dilakukan bersama-sama orang lain. Bila dilakukan sendiri maka hal tersebut tidak melanggar etiket. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
    Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Contohnya makan dengan tangan, bersenggak sesudah makan. Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti ;jangan berbohong jangan mencuri merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
    Etiket hanya memadang manusia dari segi lahirian saja sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia bersikap munafik maka dia tidak bersikap etis

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :
1.      Kebutuhan Individu
2.      Tidak Ada Pedoman
3.      Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4.      Lingkungan Yang Tidak Etis
5.      Perilaku Dari Komunitas
Sanksi Pelanggaran Etika :
1. Sanksi Sosial
 Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yangdapat ‘dimaafkan’
2. Sanksi Hukum
 Skala besar, merugikan hak pihak lain.
Jenis-jenis Etika
1. Etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar
2. Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus.
· Etika khusus ini masih dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial.
·   Etika sosial dibagi menjadi:
        Sikap terhadap sesama;
        Etika keluarga
        Etika profesi misalnya etika untuk pustakawan, arsiparis, dokumentalis, pialang informasi
        Etika politik
        Etika lingkungan hidupserta
        Kritik ideologi Etika adalah filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang ajaran moral sedangka moral adalah ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dsb. Etika selalu dikaitkan dengan moral serta harus dipahami perbedaan antara etika dengan moralitas.
  
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika yaitu studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya. Antara etika dengan etiket terdapat persamaan yaitu etika dan etiket menyangkut perilaku manusia dan kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normative.
3.2 Saran
Setelah kita mengetahui pengertian etika secara umum dan khusus, diharapkan kita dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
  
DAFTAR PUSTAKA
Magnis Suseno, Frans, 1987.Etika Dasar,Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral,Yogyakarta: Kanisius. 2.

Salam,Burhanuddin, 2002.Etika Sosial Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia,Jakarta : PT. Rineka Cipta. 3.

Untung, Budi, 2012.Hukum dan Etika Bisnis,Yogyakarta: C.V Andi Offset. 4.

K. Benters, 1993.Etika, Jakarta : Gramedia Jakarta Utama. 5.


Amin Ahmad, 1975,Etika (ilmu akhlak),Jakarta : Bulan Bintang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar