Sabtu, 28 Januari 2017

ETIKA KEPERAWATAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika berasal dari kata ethos sebuah kata dari yunani yang diartikan identik dengan moral dan moralitas. Etika melibatkan analisis kritis mengenai tindakan manusia untuk menentukan suatu nilai  benar atau salah dari segi kebenaran dan keadilan. Jadi ukuran yang di pergunakan adalah norma, agama, nilai positif dan universalitas. Etika adalah sebuah cabang filsafat yang bericara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. Sebagai cabang filsafat, etika sangat menekankan  pendekatan yang kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menenttukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
1. Jadi dapat di simpulkan bahwa tujuan digunakanya etika dalam pergaulan antar elemen
 – elemen di masyarakat pada hakikatnya supaya tercipta suata hubungan yang harmonis serasi dan saling menguntungkan.
2. Menurut Magnis Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran. Yang memeberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas. Sedangkan etika justru hanya melakukan refleksi kritis atas norma atau ajaran moral tersebut. Atau kita juga bisa mengatakan  bahwa moralitas adalah petunjuk konkret yang siapa pakai tentang bagaimana kita harus hidup. Sedangkan etika adalah perwujudan secara kritis dan rasional ajaran moral yang siap dipakai itu.
1.1 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka penulis memfokuskan pembahasan makalah ini pada garis  besar sebagai berikut:
1.bagaimana  pengertian etika secara umum ?
2.bagaimana pengertian etika secara khusus ?
1.2 Tujuan Pembahasan
Dari latar belakang di atas maka tujuan pembahasan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengerti tentang pengertian etika secara umum dan khusus dan menanamkannya pada kehidupan sehari-hari dan agar pembaca mengerti apa pengertian etika sebenarnya.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat.
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain
Etika secara umum dapat dibagi menjadi:
2.2 Etika umum
Berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
2.3 Etika Khusus
merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis. Cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian:
1) Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
2) Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
2.4 Fungsi Etika
1. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan.
2. Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
3. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme

2.5 Perbedaan Etika dan Etiket
Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun. Dalam bahasa Inggeris dikenal sebagai ethics dan etiquette.
Antara etika dengan etiket terdapat persamaan yaitu:
    Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket.
    Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilkukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.
Adapun perbedaan antara etika denngan etiket ialah:
    Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu. Misalnya dalam makan, etiketnya ialah orang tua didahulukan mengambil nasi, kalau sudah selesai tidak boleh mencuci tangan terlebih dahulu.Di Indonesia menyerahkan sesuatu harus dengan tangan kanan. Bila dilanggar dianggap melanggar etiket. Etika tidakterbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
    Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Bila tidak ada orang lain atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misalnya etiket tentang cara makan. Makan sambil menaruh kaki di atas meja dianggap melanggar etiket dila dilakukan bersama-sama orang lain. Bila dilakukan sendiri maka hal tersebut tidak melanggar etiket. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
    Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Contohnya makan dengan tangan, bersenggak sesudah makan. Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti ;jangan berbohong jangan mencuri merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
    Etiket hanya memadang manusia dari segi lahirian saja sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia bersikap munafik maka dia tidak bersikap etis

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :
1.      Kebutuhan Individu
2.      Tidak Ada Pedoman
3.      Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4.      Lingkungan Yang Tidak Etis
5.      Perilaku Dari Komunitas
Sanksi Pelanggaran Etika :
1. Sanksi Sosial
 Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yangdapat ‘dimaafkan’
2. Sanksi Hukum
 Skala besar, merugikan hak pihak lain.
Jenis-jenis Etika
1. Etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar
2. Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus.
· Etika khusus ini masih dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial.
·   Etika sosial dibagi menjadi:
        Sikap terhadap sesama;
        Etika keluarga
        Etika profesi misalnya etika untuk pustakawan, arsiparis, dokumentalis, pialang informasi
        Etika politik
        Etika lingkungan hidupserta
        Kritik ideologi Etika adalah filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang ajaran moral sedangka moral adalah ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dsb. Etika selalu dikaitkan dengan moral serta harus dipahami perbedaan antara etika dengan moralitas.
  
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika yaitu studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya. Antara etika dengan etiket terdapat persamaan yaitu etika dan etiket menyangkut perilaku manusia dan kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normative.
3.2 Saran
Setelah kita mengetahui pengertian etika secara umum dan khusus, diharapkan kita dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
  
DAFTAR PUSTAKA
Magnis Suseno, Frans, 1987.Etika Dasar,Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral,Yogyakarta: Kanisius. 2.

Salam,Burhanuddin, 2002.Etika Sosial Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia,Jakarta : PT. Rineka Cipta. 3.

Untung, Budi, 2012.Hukum dan Etika Bisnis,Yogyakarta: C.V Andi Offset. 4.

K. Benters, 1993.Etika, Jakarta : Gramedia Jakarta Utama. 5.


Amin Ahmad, 1975,Etika (ilmu akhlak),Jakarta : Bulan Bintang

Kamis, 26 Januari 2017

MAKALAH SISTEM ENDOKRIN

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
B.   Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud dengan Sistem Endokrin ?
b.      Apa saja kelenjar yang terdapat dalam Sistem Endokrin ?

C.   Tujuan
a.       Mengetahui pengertian Sistem Endokrin
b.      Mengetahui kelenjar yang terdapat dalam Sistem Endokrin
  
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Kelenjar Endokrinkelenjar tanpa sja proses fisiologis tubuh
Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah. Beberapa organ mempunyai fungsi ganda: organ-organ tersebut menghasilkan hormon dari banyak sel-sel dan substansi lain dari yang lain (misalnya pankreas, menghasilkan insulin dan glukagon, dua hormon, dan juga cairan pankreas).Organ endokrin yang terdapat, sebagai berikut :
-     Kelenjar Hipofisis
-     Kelenjar Tiroid  
-     Kelenjar Paratiroid
-     Kelenjar Pankreas
-     Kelenjar Adrenal
-     Kelenjar Gonad
-     Kelenjar Timus
  
B.  Kelenjar Hipofisis
Kelenjar Hipofisis terletak di dasar tengkorak, di dalam fossa hipofisis tulang sfenoid. Kelenjar itu terdiri atas dua lobus, yaitu anterio dan posterior, dan bagian di antara kedua lobus ialah pars intermedia. Untuk memudahkan mempelajari fungsinya maka dipandang dua bagian, yaitu lobus anterior dan posterior.

1.    Lobus Anterior
Kelenjar hipofisis menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi sekresi dari semua organ endokrin lain.
a.    Hormon pertumbuhan (hormon somatotropik) mengendalikan pertumbuhan tubuh.
b.    Hormon Tirotropik mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan tiroxin.
c.    Hormon Adrenokortikotropik (ACTH) mengendalikan kegiatan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari kortex kelenjar suprarenal ini.
d.   Hormon Gonadotropik : Hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormon,FSH), merangsang perkembangan folikel Graaf di dalam ovarium dan pembentukkan spermatozoa di dalam testis.
e.    Luteinising Hormon (LH) atau Interstitial-cell-stimulating-hormon (ICSH) mengendalikan sekresi ustrogen dan progesteron di dalam ovarium dan testoteron di dalam testis.
f.     Hormon ketiga dari hormon gonadotropik ini ialah luteotrofin atau prolaktin, mengendalikan sekresi air susu, dan mempertahankan adanya korpus luteum selama hamil.
2.    Lobus Posterior
Lobus posterior, kelenjar hipofisis mengeluarkan sekret dua jenis hormon: Hormon Anti-diuretik (ADH) mengatur jumlah air yang melalui ginjal, sedangkan hormon oxitosik merangsang kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi dan pengeluaran air susu sewaktu menyusui.
B. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak di sebelah kanan dan kiri trakhea, dan diikat bersama oleh secarik jaringan tiroid yang disebut istmus tiroid dan yang melintasi trakea disebelah depannya
a.    Struktur
Kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel yang dibatasi oleh epitelium silinder, mendapatkan persediaan darah berlimpah dan yang disatukan oleh jaringan ikat. Sel itu mengeluarkan sekret cairan yang bersifat lekat yaitu koloida tiroid, yang mengandung zat senyawa yodium : zat aktif yang utama dari senyawa yodium ini ialah hormon tiroxin. Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan kealiran darah, baik langsung ataupun melalui saluran limfe.
b.   Fungsi
Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dan lobus anterior kelenjar hipofisis, yaitu oleh hormon tirotropik,
Fungsi kelenjar tiroid sangat erat bertalian dengan kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan : bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan dengan sendirinya mengatur pengeluaran karbondioksida.
Hiposekresi (hipotiroidisma). Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan sekret pada waktu bayi maka mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai kretinisme, berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik. Pada orang dewasa, kekurangan sekresi mengakibatkan mixudema : proses metabolik mundur dan terdapat kecenderungan untuk bertambah berat, gerakannya lamban, cara berpikir dan bicara lamban dan kulit menjadi tebal dan kering, rambut rontok, dan menjadi jarang. Suhu badannya di bawah normal, dan denyut nadi perlahan.
Hipersekresi. Pada pembesaran kelenjar dan penambahan sekresi yang disebut hipertiroidisma, semua simptomnya sebaliknya dari mixudema. Kecepatan metabolisme naik dan suhu tubuh dapat lebih tinggi dari normal.
C.  Kelenjar Paratiroid
Disetiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar kecil, yaitu kelenjar paratiroid, di dalam leher. Sekresi paratiroid, yaitu hormon paratiroid, mengatur metabolisme zat kapur dan mengendalikan jumlah zat kapur di dalam darah dan tulang.
Hipoparatiroidisma, pada mana terjadi kekurangan kalsium di dalam isi darah, atau hipokalsemia, mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas kejang dan konvulsi, khususnya pada tangan dan kaki yang disebut karpopedal spasmus: simptom-simptom ini dapat cepat diringankan dengan pemberian kalsium.
Hiperparatiroidisma atau over aktifitas kelenjar, biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran kelenjar. Keseimbangan distribusi kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke dalam serum darah, dengan akibat terjadinya penyakit tulang dengan tanda-tanda khas bahwa beberapa bagian keropos, yang dikenal sebagai osteitis fibrosa sistika, karena terbentuk kista pada tulang. Kalsiumnya diendapkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal.

D.  Kelenjar Pankreas
Pankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas, dan terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20 cm dan lebar 2,5-5 cm. mendapat pasokan darah dari arteri mensenterika superior dan splenikus.
Pankrea berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans. Pulau-pulau Langerhans terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan yang menghasilkan glukoagon, sel beta yang menghasilkan insulin, dan sel deltha yang menghasilkan somatostatin namun fungsinya belum jelas diketahui.
Organ sasaran kedua hormon ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak. Glukagon dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat ,dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Fungsi kedua hormon ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula darah. Perangsangan glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam amino darah meningkat. Efek glukoagon ini juga sama dengan efek kortisol, GH dan epinefrin.Dalam meningkatkan kadar gula darah, glukagon merangsang glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari yang bukan karbohidrat). Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatkan lipolisis (pemecahan lemak). Dalam menurunkan kadar gula darah, insulin sebagai hormon anabolik terutama akan meningkatkan difusi glukosa melalui membran sel di jaringan.
E.   Kelenjar Adrenal
Terletak di kutub atas kedua ginjal. Disebut juga sebagai kelenjar suprarenalis karena letaknya di atas ginjal. Dan kadang juga disebut sebagai kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal.
Kelenjar adrenal terdiri dari dua lapis yaitu bagian korteks dan bagian medulla. Keduanya menunjang dalam ketahanan hidup dan kesejahteraan, namun hanya korteks yang esensial untuk kehidupan.

1.    Korteks adrenal
Korteks adrenal esensial untuk bertahan hidup. Kehilangan hormon adrenokortikal dapat menyebabkan kematian. Korteks adrenal mensintesa tiga kelas hormon steroid yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen.
2.    Mineralokortikoid
Mineralokortikoid (pada manusia terutama adalah aldosteron) dibentuk pada zona glomerulosa korteks adrenal. Hormon ini mengatur keseimbangan elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium. Aktivitas fisiologik ini selanjutnya membantu dalam mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung.
3.    Glukokortikoid
Glukokortikoid dibentuk dalam zona fasikulata. Kortisol merupakan glukokortikoid utama pada manusia. Kortisol mempunyai efek pada tubuh antara lain dalam: metabolisms glukosa (glukosaneogenesis) yang meningkatkan kadar glukosa darah; metabolisme protein; keseimbangan cairan dan elektrolit; inflamasi dan imunitas; dan terhadap stresor.
4.    Hormon seks
Korteks adrenal mensekresi sejumlah kecil steroid seks dari zona retikularis. Umumnya adrenal mensekresi sedikit androgen dan estrogen dibandingkan dengan sejumlah besar hormon seks yang disekresi oleh gonad. Namun produksi hormon seks oleh kelenjar adrenal dapat menimbulkan gejala klinis.

F.   Kelenjar Gonad
Terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas pada minggu kelima. Difrensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal terlihat jelas pada minggu ke tujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan inhibisi steroid.
1.    Testis Dua buah testis ada dalam skrotum.
Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormone testosteron dan estradiol dibawah pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis sementara FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankan spermatogenesis.Estrogen mempunyai efek menurunkan konsentrasi testosteron melalaui umpan balik negatif terhadap FSH sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH.
Fungsi testis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus.Efek testosteron pada fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat agresif.
2.    Ovarium
Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta mempertahankan proses laktasi.
Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.

G.  Kelenjar Timus
Kelenjar timus terletak di dalam toraks, kira-kira pada ketinggian bifurkasi trakhea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas dua lobus. Pada bayi yang baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gr atau lebih sedikit: ukurannya bertambah dan pada masa remaja beratnya dari 30-40 gr dan kemudian mengerut lagi. Fungsinya belum diketahui, tetapi diperkirakan ada sangkut dengan produksi anti body.
PATOFISIOLOGI UMUM GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
Untuk memudahkan pengertian kita tentang patofisiologi pada berbagai kelainan kelenjar endokrin, berikut akan dihantarkan gambaran sepintas tentang patofisiologi umum gangguan endokrin, mengingat fungsi sistem endokrin yang kompleks dan rumit mencakup mekanisme kerja hormonal dan adanya mekanisme umpan balik yang negatif yang sudah barang tentu akan mempengaruhi perjalanan penyakit.
Seperti lazimnya kelainan-kelainan pada organ tubuh, pada kelenjar endokrin pun berlaku hal yang sama dimana gangguan fungsi yang terjadi dapat diakibatkan oleh:
Peradangan atau infeksi
Tumor atau keganasan
Degenerasi
Idiopatik
Dampak yang ditimbulkan oleh kondisi patologis diatas terhadap kelenjar endokrin dapat berupa:
Perubahan bentuk kelenjar tanpa disertai perubahan sekresi hormonal
Peningkatan sekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin sering diistilahkan dengan hiperfungsi kelenjar.
Penurunan sekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, dan diistilahkan dengan hipofungsi kelenjar.
Adanya hubungan timbal balik antara kelenjar hipofise sebagai master of gland dengan kelenjar targetnya, hipofise terhadap hipotalamus serta jaringan atau organ sasaran dengan kelenjar target, memungkinkan penyebab dari suatu kasus dapat lebih dari satu; artinya mungkin saja penyebab ada pada jaringan/organ sasaran, atau pada kelenjar target, ataupada kelenjar hipofise atau hipotalamus. Oleh karena itu, untuk tujuan kemudahan dalam penanggulangannya maka dalam setiap kasus akan di dipaparkan kemungkinan penyebabnya baik yang bersifat primer, sekunder,atau tertier.
Penyebab yang bersifat primer bila penyebabnya ada pada kelenjar penghasil hormon itu sendiri. Bersifat sekunder, bila penyebabnya ada pada kelenjar di atasnya. Bersifat tertier, bila penyebabnya di luar primer dan sekunder seperti penggunaan obat-obatan tertentu ataupun kelainan pada organ tubuh tertentu yang dapat mempengaruhi fungsi kelenjar.Seperti bila terjadi peningkatan ACTH (hormon hipofise) pada serum yang akan menyebabkan hiperfungsi kelenjar adrenal sehingga terjadi hipersekresi hormon-hormon adrenal maka penyebabnya disebut sekunder.Disebut penyebab primer bila penyebapnya ada pada kelenjar adrenal sendiri. Disebut tertier bila penyebabnya diluar kedua penyebab diatas. Misalnya, pengunaan obat-obatan yang dapat merangsang ACTH atau merangsang sekresi hormon adrenal. Untuk pemahaman yang lebih baik tentang patofisiologi berbagai kelainan endokrin, ada dua hal utama yang harus dipahami dengan baik.Efek dari setiap hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin terhadap jaringan endokrin dan terhadap jaringan atau organ sasarannya.Fungsi organ/jaringan sasaran dari setiap hormon.
  
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimppulan
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk: 1. Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak terdapat kesalahan. Untuk itu, diperlukan kritik dan saran dari para pembaca.
  
DAFTAR PUSTAKA
Febrica,2011.Makalah Sistem Endokrin. http://febricha-hardanita.blogspot.com/2011/12/makalah-sistem-endokrin.html (Diakses pada tanggal 21 September  2013)
Tribrata Yulita,2012.Makalah Sistem Kelenjar Endokrin.


Rabu, 25 Januari 2017

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOFASKULER

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung  komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.
 Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan neglicent( kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anantomi fisiologi kardiovaskuler  yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan.

1.2    Rumusan Masalah
Bagaimana anatomi fisiologi dalam sistem kardiovaskuler itu?
  
1.3    Tujuan
Makalah ini di buat penulis dengan  tujuan agar mahasiswa, tenaga kesehatan atau tenaga medis dapat memahami berkaitan dengan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
1.4    Manfaat
Makalah ini di buat oleh penulis agar meminimalisir kesalahan dalam tindakan praktik keperawatan yang di sebabkan oleh ketidakpahaman dalam anatomi fisiologi dalam sistem kardiovaskuler sehingga berpengaruh besar terhadap kehidupan klien.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
            Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
  2.2. Perkembangan Sistem Kardiovaskuler
            Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam sistem kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast. Angioblast ini timbul dari :
a.       Mesoderm : splanknikus & chorionic
b.      Merengkim : yolk sac dan tali pusat
c.       Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah
Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai berkembang di splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning telur sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis saluran. Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial. Jantung tubular bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan tangkai, karian dan yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba. Pada janin, proses peredaran darah melalui plasenta.
2.3 Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler
            2.3.1  Anatomi Jantung
 Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks (superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS –V) berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada orang dewasa sekitar 250-350 gram. Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu:
a)      Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi kosta III-I.
b)      Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
c)      Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
d)     Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.
e)      Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung  sehingga jantung tidak mudah berpindah. Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:
a.               Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak turun kebawah
b.      Bentuk rongga dada:  Perubahan bentuk tora yang menetap  (TBC) menahun batas jantung  menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat
c.       Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong bagian bawah jantung ke atas
d.     

Perubahan posisi tubuh:  proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi tubuh.
Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:
a)      Luar/pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa  dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.
b)      Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan miokardium yaitu:
                                   i.            Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.
                                 ii.            Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
                               iii.            Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium dan ventrikel).
a)        Dalam / Endokardium
Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.
Bagian- bagian dari jantung:
a.        Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra.
b.      Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.
Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:
a.       Fascies sternokostalis:  permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan sedikit ventrikel sinistra.
b.      Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk segiempat berbatas dengan mediastinum  posterior, dibentuk oleh dinding atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel sinistra.
c.       Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang bebatas dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh  dinding ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.
Tepi jantung( margo kordis) yaitu:
a.    Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava superior sampai ke apeks kordis
b.   Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.
Alur permukaan jantung:
a.       Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis
b.      Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra berjalan kebawah menuju apeks kordis.
c.       Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan  muara vena cava inferior menuju apeks kordis.
Ruang-ruang jantung
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu:
1.      Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
a.       Muara atrium kanan terdiri dari:
a)      Vena cava superior
b)      Vena cava inferior
c)      Sinus koronarius
d)     Osteum atrioventrikuler dekstra
b.      Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis
2.      Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri dari:

a.       Valvula triskuspidal
b.      Valvula pulmonalis
3.      Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula
4.      Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri dari:
a.       Valvula mitralis
b.      Valvula semilunaris aorta
Peredaran darah jantung
Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra yang datang  dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari ventrikel  sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta.
Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu:
1.      Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra dan ventrikel kanan.
2.      Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra
3.      Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.
2.3.2 Fisiologi Jantung
Fungsi umum otot jantung yaitu:
1.      Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar.
2.      Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal.
3.      Tidak dapat berkontraksi tetanik.
4.      Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.
Metabolisme Otot Jantung
               Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy kimia untuk berkontraksi. Energy terutama berasal dari metabolism asam lemak dalam jumlah yang lebih kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses metabolism jantung adalah aerobic yang membutuhkan oksigen.
Pengaruh Ion Pada Jantung
1.      Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES menyebabkan jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.
2.      Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung berkontraksi spastis.
3.      Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung.
Elektrofisiologi Sel Otot jantung
                  Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas membrane sel. Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis.  Lima fase aksi potensial yaitu:
1.      Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan negative(polarisasi) dan bagian luar bermuatan positif.
2.      Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan meningkatnya permeabilitas membrane terhadap natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke dalam.
3.      Fase polarisasi parsial:  Setelah depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positih dalam sel menjadi berkurang.
4.      Fase plato(keadaan stabil): Fase depolarisasi diikiuti keadaan stabil agak lama sesuai masa refraktor absolute miokard.
5.      Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan natrium berangsur-angsur tidak mengalir dan permeabilitas terhadap  kalium sangat meningkat.
Sistem Konduksi Jantung
                  Sistem konduksi jantung meliputi:
1.      SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di dalam dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis.
2.      AV node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam septum atrium dekat muara sinus koronari.
3.      Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah depan pada tepi posterior dan tepi bawah pars membranasea septum interventrikulare.
4.      Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang berada pada endokardium menyebar pada kedua ventrikel.
Siklus Jantung
                  Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.
Fungsi jantung sebagai pompa
Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:
1.      Fungsi atrium sebagai pompa
2.      Fungsi ventrikel sebagai pompa
3.      Periode ejeksi
4.      Diastole
5.      Periode relaksasi isometric
Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung
1.      Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat perubahan volume darah yang mengalir ke jantung.
2.      Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung melalui saraf otonom
Curah jantung
            Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut curah jantung (cardiac output).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung:
1.      Beban awal
2.      Kontraktilitas
3.      Beban akhir
4.      Frekuensi jantung
Periode pekerjaan jantung yaitu:
1.      Periode systole
2.      Periode diastole
3.      Periode istirahat
Bunyi Jantung
Tahapan bunyi jantung:
1.      Bunyi pertama: lup
2.      Bunyi kedua : Dup
3.      Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda
4.      Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama
2.3.3        Anatomi sistem pembuluh darah
            Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran darah dalam tubuh terdiri dari:
1.      Aliran darah koroner
2.      Aliran darah portal
3.      Aliran darah pulmonal
4.      Aliran darah sistemik
2.3.3.1  Arteri
                 Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar yang keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu:
a.       Tunika Intima
b.      Tunika Media
c.       Tunika Eksterna
1.      Aorta
                       Merupakan pembuluh darah arteri terbesar keluar dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendes membelok kebelakang melalui radiks pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma, turun ke abdomen. Jalan arteri ini terdiri dari 3 bagian :
a.       Aorta Asenden
b.      Arkus Aorta
c.       Aorta desendes
Aorta asendes mempunyai cabang:
a)      Aorta torakalis
b)      Aorta Abdominalis
2.      Arteri Kepala dan Leher
            Disuplai oleh arteri komunis dekstra dan sinistra. Pada masing-masing sisi menuju keatas leher dibawah otot sternomastoid dan pada ketinggian perbatasan atas kartilago tiroid membagi diri menjadi dua yaitu:
a.       Arteri karotis eksterna
a)      A. tiroid superior
b)      A. faringea asendes
c)      A. lingualis
d)     A. fasialis
e)      A. aurikularis posterior
f)       A. maskilaris

b.      Arteri karotis interna:
a)      A. oftalmika
b)      A. komunikan posterior
c)      A. coroidea
d)     A. serebri anterior
e)      A. serebri media
f)       A. nasalis
3.   Arteri vertebralis
           Cabang  bagian pertama subklavia berjalan naik melalui foramen prosesus transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum berjalan ke atas lalu kedepan medial medulla oblongata sampai di tepi bawah pons arteri ini bergabung dan membentuk A. basilaris cabang-cabang cranial A. vertebralis.
4.      Arteri basilaris
              Dibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik dalam alur. Pada permukaan anterior pons bercabang dua:
a.       Arteri serebralis posterior
b.      A. sirkumateriosus
Wajah menerima darah dari:
a.       Arteri fasialis dan temporalis superficial
b.      Arteri temporalis superficial
c.       Arteri transversa fasialis
d.      Arteri supraorbitalis dan supratoklearis
5.      Arteri subklavia: terdiri dari dekstra yaitu cabang dari arteri anonima dan sinitra cabang dari arkus aorta. Terdiri dari:
a.       A. aksilaris
b.      A. brakhialis
c.       A.ulnaris
d.      A.radialis
e.       A. arkus Palmaris superfisialis
f.       A. arkus Palmaris profundus
g.      A. digitalis
6.      Aorta torakalis
a.       Rongga toraks terdiri dari:
a)      A.intercostalis
b)      A.perikardialis
c)      A.bronkialis
d)     A.esofagialis
e)      A. mediastinalis
b.      Dinding toraks terdiri dari:
a)      Arteri prenikus superior
b)      Arteri subkostalis
7.      Aorta abdominalis : merupakan bagian dari aorta desendens.
8.      Arteri Rongga perut
Terdiri dari:
a.       Arteri seliaka
b.      A. splinika
c.       A. mesenterika superior
d.      A. renalis
e.       A. spermatika dan Ovarika
f.       A. mesenterika Inferior
g.      A. marginalis
9.      Arteri dinding Abdomen
Arteri dinding abdomen muka dan belakan terdiri dari:
a.       Prenikus inferior
b.      Arteri subkostalis
c.       Epigastrika superior
d.      Arteri lumbalis
10.           Rongga panggul
Terdiri dari:
a.       Arteri iliaka interna
b.      Arteri iliaka eksterna
2.3.3.2     Vena
              Pembuluh darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa darah dari alat-alat tubuh kembali ke jantung.  Vena terbesar adalah vena pulmonalis. Pembuluh darah vena yang terdapat dalam tubuh yaitu:
1.               Vena ke jantung
           Meliputi : Vena cava superior, inferior dan pulmonalis
2.               Vena yang bermuara pada vena cava superior : tepat dibelakang angulus mandibularis yang menyatu dengan vena aurikularis posterior turun melintasi M. sternokleidomastoideus tepat diatas clavikula menembus fasia servikalis profunda dan mencurahkan isinya ke V. subclavia. Cabang- cabangnya:
a.       Vena aurikularis posterior
b.      Vena retromadibularis
c.       Vena jugularis eksterna posterior
d.      Vena supraskapularis
e.       Vena jugularis anterior
3.      Vena kulit kepala : vena troklearis dan vena supraorbitalis, vena temporalis superfisialis, aurikularis posterior dan oksipitalis.
4.      Vena wajah: fasialis, profunda fasialis, transversa fasialis.
5.      Vena pterigoideus :  Vena maksilaris, fasialis, lingualis, oftalmika.
6.      Vena tonsil dan palatum
7.      Vena punggung
8.      Vena yang bermuara pada vena cava interior
9.         Anastomisis portal sistemik
10.     Vena dinding pelvis
11.     Vena anggota gerak atas dan,
12.     Vena anggota gerak bawah
2.3.3.3              Kapiler
                  Pembuluh darah yang paling kecil sehingga disebut dengan pembuluh rambut. Kapiler terdiri dari:
1.      Kapiler arteri
2.      Kapiler vena
Fungsi kapiler:
1.      Penghubung arteri dan vena
2.      Tempat pertukaran darah dan cairan jaringan
3.      Mengambil hasil dari kelenjar
4.      Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus
5.      Menyaring darah dalam ginjal
Sistem Pembuluhan Limfe
                  Sistem pembuluh limfe merupakan suatu jalan tambahan tempat cairan dapat mengalir dari ruang interstitial ke dalam darah.pembuluh limfa dapat mengangkut protein dan zat partikel besar, keluar ruang jaringan yang tidak dikeluarkan dengan absorbs secara langsung kedalam kapiler darah. Sistem pembuluh limfe terdiri dari:
1.      Duktus limfatikus dekstra: Duktus limfatikus jugularis dekstra, subclavia, dan bronkomediastinalis masing-masing mengalisrkan cairan limfa  sisi kepala dan leher.
2.      Duktus limfatikus sinistra: Mulai terlihat dalam abdomen sebagai kantong limfe yang memanjang.
3.      Nodus limfatisi: Berbentuk lonjong seperti buah kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe.
4.      Kapiler limfa: sedikit cairan yang kembali ke sirkulasi melalui pembuluh limfe.
LIMPA

Gambar : organ limpa

            Terletak di sebelah kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri bawah dan pada iga ke -9, 10, dan 11, berdekatan dengan fundus abdomen dan permukaannya menyentuh diafragma. Parenkim limpa terdiri dari:
1.      Pulpa Putih
2.      Pulpa Merah

2.3.4        Fisiologi Vaskuler
              Sistem vaskuler memiliki peranan penting pada fisiologi kardiovaskuler karena berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal.
Bagian- bagian yang berperan dalam sirkulasi:
1.      Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan.
2.      Arteriola, cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai kendali ketika darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler.
3.      Kapiler , tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit, hormone dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial.
4.      Venula yaitu mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap
5.      Vena yaitu saluran penampung pengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung.
Aliran Darah

Gambar: darah dan peredarannya
            Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua ujung pembuluh darah. Pembuluh darah dan aliran arteri adalah:
1.      Aliran darah dalam pembuluh darah
2.      Tekanan darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata.
3.      Gelombang nadi.
4.      Analisis gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi, irama denyut nadi, amplitude dan ketajaman gelombang.
5.      Factor yang mempengaruhi tekanan darah arteri.
Sedangkan Pembuluh dan Aliran Vena Yaitu:
1.      Tekanan Vena: biasanya sangat rendah
2.      Gelombang denyut vena: perubahan tekanan dan volume
3.      Kurva denyut nadi:  vena jugularis eksterna dengan cara non invasive
4.      Kecepatan aliran darah vena
5.      Factor yang mempengaruhi kecepatan aliran darah vena
6.      Pengaruh gravitasi pada tekanan darah vena
MIKROSIRKULASI
            Tempat pertukaran zat CIS dan CES (interstitial) adalah kapiler. Dan dipengaruhi oleh kecuali dinding kapiler, arteriole, venolus karena dapat mengatur jumlah dan kecepatan aliran darah. Ketiga rangkaian tersebut disebut dengan mikrosirkulasi.
TEKANAN DARAH
            Selisih diastolic dan sistolik disebut pulse pressure. Misalnya tekanan sistolik 120 mmHg dan diastolic 80 mmHg maka tekanan nadi sama denga 40 mmHg. Tekanan darah tidak selalu sesuai karena salah satu factor yang mempengaruhinya adalah keadaan kesehatan dan aktivitas.
Pusat pengawasan dan pengaturan perubahan tekanan darah yaitu:
1.      Sistem saraf
a.       Presoreseptor dan kemoreseptor: serabut saraf aferen yang menuju pusat vasomotor berasal dari baroreseptor arteri dan kemoreseptor aortadan karotis dari korteks serebri.
b.      Hipotalamus: Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang berhubungan dengan pengaturan kardiovaskuler
c.       Serebrum: Mempengaruhi tekanan dari karena penurunan respons tekanan, vasodilatasi, dan respons depressor meningkat.
d.      Reseptor nyeri: bergantung pada intensitas dan lokasi stimulus
e.       Reflex pulmonal: inflasi paru menimbulkan vasodilatasi sistemik dan penurunan tekanan darah arteri dan sebaliknya kolaps paru menimbulkan vasokonstriksi sistemik
2.      Sistem humoral atau kimia: berlangsung local atau sistemik, misalnya rennin-angiotensin, vasopressin, epineprin, asetikolin, serotonin, adenosine, kalsium, magnesium, hydrogen dan kalium.
3.      Sistem hemodinamik: lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan kapiler, perubahan tekanan osmotic, dan hidrostatik bagian luar, dan dalam sistem vaskuler.
4.      Sistem limfatik: komposisi sistem limfatik hampir sama dengan komposisi kimia plasma darah dan mengandung sejumlah besar limfosit yang mengalir sepanjang pembuluh limfe untuk masuk ke dalam aliran darah.
Cairan limfatik
           Konsentrasi protein cairan limfe yang mengalir kebanyakan dari jaringan perifer  mendekati nilai rata-rata atau pekat.
Pembuluh limfatik berfungsi sebagai:
1.      Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah
2.      Mengankut limfosit dan kelenjar limfe ke sirkulasi darah
3.      Membuat lemak yang sudah diemulsi dari usus ke sirkulasi darah
4.      Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme
5.      Menghasilkan zat antibody
KEDUDUKAN JANTUNG jantung berada di dalam torax, antara kedua paru-paru dan di belakang sternum, dan lebih menghadap ke kiri daripada ke kanan. Kedudukannya yang tepat dapat digambarkan pada kulit dada kita.
Sebuah garis yang ditarik dari tulang rawan iga ketiga kanan, 2 sentimeter dari sternum, ke atas ke tulang rawan iga kedua kiri, 1 sentimeter dari sternum, menunjuk kedudukan basis jantung, tempat pembulu darah masuk dan keluar.
Titik disebelah kiri antara iga kelima dan keenam, atau di dalam ruang interkostal kelima kiri 4 sentimeter dari garis medial, menunjuk kedudukan apex jantung,yang merupakan ujung tajam dari ventrikel.
Daftar Pustaka
Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk keperawatan dan kebidanan.Jakarta:Penerbi EKG
Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit:EKG
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta
Penerbit: Salemba Medika.
Muttaqin,Arif.2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler. . Jakarta. Penerbit: Salemba Medika